Uji hipotesis adalah suatu prosedur yang digunakan untuk menguji kevalidan hipotesis statistika suatu populasi dengan menggunakan data dari sampel populasi tersebut. Uji hipotesis juga merupakan cabang ilmu statistika inferensial yang dipergunakan untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak pernyataan tersebut.
Hipotesis sendiri dapat diartikan sebagai dugaan mengenai suatu hal, atau hipotesis merupakan jawaban sementara suatu masalah, atau juga hipotesis dapat diartikan sebagai kesimpulan sementara tentang hubungan suatu variabel dengan satu atau lebih variabel yang lain. Namun menurut Prof. Dr. S. Nasution definisi hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
Berikut adalah contoh dari penyataan hipotesis yang harus diuji kebenarannya:
- Mesin bubut 1 lebih baik dari mesin bubut 2
- Metode baru dapat menghasilkan output yang lebih bagus
- Bahan kimia yang baru aman dan bisa digunakan
Fungsi Uji Hipotesis
- Untuk menguji kebenaran suatu teori
- menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat
- Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori
- Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari
Kesalahan Dalam Keputusan Uji Hipotesis
Pada saat melakukan pengujian statistika sampel menggunakan uji hipotesis, tentunya akan terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan tersebut akan memunculkan dua buah kondisi, yaitu:
Type I Error (Kesalahan Tipe I)
Kesalahan yang diperbuat jika menolak hipotesis yang pada hakikatnya adalah benar. Probabilitas kesalahan Tipe I ini biasanya disebut dengan Alpha Risk (Resiko Alpha). Alpha Risk dilambangkan dengan simbol α.
Type II Error (Kesalahan Tipe II)
Kesalahan yang diperbuat jika menerima hipotesis yang pada hakikatnya adalah salah. Probabilitas kesalahan tipe II ini biasanya disebut dengan Beta Risk (Resiko Beta). Beta Risk dilambangkan dengan simbol β.
Pernyataan Hipotesis Alternatif (H1)
- Pernyataan yang dinyatakan benar jika hipotesis Nol (H) berhasil ditolak
- Dilambangkan dengan H1 atau HA
- Contoh H1 : μ1 ≠ μ2 atau H1 : μ1 > μ2

Cara Menentukan Formulasi Pernyataan Hipotesis
Dalam menentukan formulasi pernyataan H dan H1, harus mengetahui jenis pengujian berdasarkan sisinya. Ada 2 jenis pengujian formulasi H dan H1, yakni:
Pengujian 1 (Satu) Sisi (one tail test)
Sisi Kiri
H : μ = μ1
H1 : μ < μ1
Tolak H bila t hitung < -t tabel

Sisi Kanan
H : μ = μ1
H1 : μ > μ1
Tolak H bila t hitung > t tabel

Pengujian 2 (Dua) Sisi (two tail test)
H : μ = μ1
H1 : μ ≠ μ1
Tolak H bila t hitung > t tabel

Kriteria Pengujian Uji Hipotesis
Kriteria pengujian hipotesis merupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk menolak atau menerima hipotesis nol (Ho).
Caranya dengan membandingkan nilai kritis tabel distribusi (nilai α) dengan nilai uji statistik sesuai dengan bentuk pengujian. Bentuk pengujian tersebut sama dengan arah atau sisi pengujian.
- Penerimaan Ho bisa terjadi, jika nilai uji statistik lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan nilai positif (+) atau negatif (-) dari α tabel atau nilai uji statistik ada dibagian luar nilai kritis.
- Penolakan Ho bisa terjadi, jika nilai uji statistik lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan nilai positif (+) atau negatif (-) dari α tabel atau nilai uji statistik ada di bagian luar nilai kritis.
Jenis-jenis Pengujian Hipotesis
Tedapat beberapa jenis hipotesis yang banyak digunakan dalam melakukan penelitian kuantitaif, yaitu:
- Pengujian Z Satu Sampel/1 Sample Z Test, Jenis pengujian ini dipakai, jika jumlah data sampel lebih dari 30 (n > 30) dan standari deviasi atau simpangan baku telah diketahui dengan jelas.
- Pengujian T Satu Sampel/1 Sample T Test, Pengujian t satu sampel dipakai jika jumlah data sampel kurang dari 30 (n < 30), sementara standar deviasi atau simpangan baku tak diketahui.
- Pengujian T Dua Sampel/2 Sample T Test, ika ingin membandingkan 2 buah sampel data yang sudah didapatkan, maka 2 sample t test inilah yang digunakan.
- Pengujian Pasangan T/ Pair T Test, Sesuai namanya, pair t test dipakai untuk membandingkan 2 buah pasangan data.
- Pengujian Proporsi Dua Sampel/2 Proportion Test, Jenis pengujian ini dipakai untuk melakukan pengujian berupa perbandingan proporsi 2 populasi.
Rumus Uji Hipotesis
Berikut adalah rumur-rumus untuk Uji Hipotesis:
- 1 sample z test:
- 1 sample t test:
- 2 sample t test:
- Pair test
- 1 Proportional test
- 2 Proportional test
Keterangan:
