Indonesia merupakan negara agraris, yang mana hasil produksi dari sektor pertaniannya melimpah. Jagung merupakan salah satu komoditas utama yang tidak kalah pentingnya dengan padi. Pasalnya, perannya di dalam kehidupan sangatlah besar, misalnya sebagai bahan alternatif untuk menggantikan makanan pokok, pakan ternak, benih, dan lain-lain.

Produksi jagung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Kondisi ini sungguh luar biasa mengingat masa panen di masing-masing daerah berbeda-beda. Wilayah Indonesia bagian barat sekitar bulan Januari sampai Maret dan bagian timur dari bulan April hingga Mei. Anda pasti masih menebak-nebak bukan di mana saja daerah yang menjadi penghasil jagung terbesar?
Daerah Penghasil Jagung Terbesar di Indonesia
1. Jawa Timur
Berdasarkan informasi dari BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) perkiraan jagung yang dihasilkan di Jawa Timur adalah 1.694.355 ton pada Januari hingga Maret 2019. Sedangkan, jumlah total jagung selama tahun 2019 dalam bentuk pipilan kering adalah 6,7 juta ton yang mana 35,7% nya digunakan sebagai pakan ternak.
Kabupaten Tuban berkontribusi sebagai daerah dengan jumlah jagung terbesar, yaitu 307.414 ton dengan lahan yang tersedia seluas 69.285 hektar. Data ini menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur tergolong daerah yang menghasilkan jagung paling besar di Indonesia.
2. Sulawesi Selatan
Jagung hasil produksi Sulawesi Selatan juga cukup banyak. Berdasarkan data yang tercatat pada tahun 2018, dari lahan seluas 450.000 hektar mampu menghasilkan hingga 2,3 juta ton jagung. Angka ini jauh di atas target yang diperkirakan, yaitu sekitar 2,1 juta ton.
Jika diurutkan berdasarkan peringkat nasional jumlah tersebut membuat Sulawesi Selatan menduduki posisi kedua. Adanya teknologi dan infrastruktur yang memadai untuk mengecek kualitas jagung serta pengalokasian benih unggulan, turut menunjang besarnya jagung di Sulawesi Selatan.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang menjadi andalan di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mengoptimalkannya agar selalu tercipta produk-produk berkualitas.
Contohnya pada tahun 2019, sebanyak 900 ton benih pilihan diberikan kepada petani yang nantinya akan ditanam pada lahan dengan luas 60.000 hektar. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas dan penjualan jagung. Program ini dijalankan guna mendukung komoditas jagung maupun padi nasional terus berkembang.
Selain itu, dengan adanya bantuan berupa benih ini diharapkan mampu memelihara stabilitas harga dan stok jagung. Dalam pelaksanaanya, pemerintah juga melibatkan pihak kepolisian dalam mengawasi penyaluran bantuan benih. Dengan demikian, penerima bantuan lebih tepat sasaran.
3. Gorontalo

Peningkatan jagung di Provinsi Gorontalo cukup signifikan, yang semula di tahun 2017 hanya 650 ribu ton pada tahun berikutnya menjadi 1,7 juta ton. Jumlah yang tersedia selain mencukupi kebutuhan di dalam negeri, juga dapat diekspor ke luar negeri di antaranya ke Malaysia dan Filipina.
Gorontalo menyumbang 30% dari total jagung nasional yang diekspor, yaitu mencapai 113.000 ton. Jumlah ini melebihi target yang ditetapkan Menteri Pertanian sebesar 50.000 ton saja. Kesuksesan ini dapat terwujud karena adanya kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak termasuk salah satunya Gubernur setempat.
4. Jawa Tengah
Tahukah Anda bahwa selain menjadi penghasil padi terbesar, kini Jawa Tengah juga terkenal karena hasil pertaniannya berupa jagung? Luas area panen pada awal 2019 adalah 145.000 hektar yang tersebar di tiga daerah, yaitu Blora, Grobogan, dan Wonogiri.
Di antara ketiga daerah tersebut, Kabupaten Blora menjadi lumbung kedua terbesar di Jawa Tengah. Seluas 42.000 hektar ladang berhasil dipanen selama periode bulan Januari sampai bulan Maret. Kabupaten Grobogan memberikan sumbangan jagung sebesar 29,3% di Jawa Tengah dan 2,8% di tingkat nasional.
Total semua panen jagung di Provinsi Jawa tengah mencapai 1,54 juta ton. Jumlah panen ini terus meningkat setiap tahunnya. Para petani sangat berharap agar pemerintah tidak mengimpor jagung dari luar, sehingga harga jagung lokal tidak merosot.
5. Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah turut andil dalam ekspor bahan pangan yang dilakukan pemerintah pusat. Bahkan, sudah berjalan selama beberapa tahun ini Pemprov Sulawesi Tengah menjalin kerjasama dengan Kementerian Pertanian, guna mengembangkan berbagai komoditas pangan di provinsi tersebut. Salah satunya adalah jagung.
Produksi di tahun 2018 sekitar 380 ribu ton. Beberapa kabupaten yang berkontribusi memproduksi jagung antara lain Buol, Una-una, Tojo, dan Poso. Keberhasilan ini dikarenakan iklim di Sulawesi Selatan sangat mendukung.
Ketika wilayah barat hujan maka wilayah timur akan mengalami kekeringan begitu juga sebaliknya saat wilayah barat kering maka wilayah timur hujan. Hal ini menyebabkan setiap bulan bisa memanen jagung.
Fakta menunjukkan bahwa pertanian di Indonesia banyak berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan pangan dunia. Terbukti selama ini ekspor jagung telah dilakukan ke negara lain di dunia. Petani menaruh harapan besar kepada pemerintah untuk menghentikan impor dan lebih banyak melakukan ekspor karena kualitasnya yang sangat baik.