Dasar Teori Uji T-Test satu sampel (One sampel t- test)
Pengujian rata-rata satu sampel dimaksudkan untuk menguji nilai tengah atau rata-rata populasi µ sama dengan nilai tertentu µ, lawan hipotesis alternatifnya bahwa nilai tengah atau rata-rata populasi µ tidak sama dengan µ. Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Nilai tertentu di sini pada umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur suatu populasi.
Jadi kita akan menguji :
Ho : µ = µ lawan H1 : µ ≠ µ
Ho merupakan hipotesa awal sedangkan merupakan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja
Rumus Uji T-Test satu sampel

t = nilai t hitung
̅x = rata-rata sample
µ = nilai parameter
s = standar deviasi sample
n = jumlah sample
Interpretasi Uji T-Test satu sampel
- Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan:
- Nilai signifikansi α
- Df (degree of freedom)= N-k, khusus untuk one sample t-testf = N – 1
- Bandingkan nilai thit dengan ttab, dimana:
- Apabila:
thit > ttab → Berbeda secara signifikansi (H ditolak)
thit < ttab → Tidak berbeda secara signifikansi (H diterima)
Contoh Uji T-Test satu sampel
Seorang mahasiswa melakuan penelitian mengenai galon susu murni yang rata-rata isinya 10 liter. Telah diambil sampel secara acak dari 10 botol yang telah diukur isinya, dengan hasil sebagai berikut:

Dengan taraf signifikasnsi α = 0,01. Apakah galon susu murni rata-rata isinya
10 liter.
Penyelesaian:
- Hipotesis Ho : µ = 10 lawan H1 : µ # 10
- Uji statistik t (karena α tidak diketahui atau n < 30)
- α = 0.01
- Wilayah kritik:
- Perhitungan, dari data: ̅x = 10.06 dan simpangan baku sampel s = 0.2459

Karena thit = 0,772 < ttab = 3,259, maka H diterima. Atau untuk menguji Hipotesis nol menggunakan interval Confidence dengan ketentuan apabila terletak diantara -0,1927 dan 0,3127 disimpulkan untuk menerima Ho, artinya pernyataan bahwa rata-rata isi galon susu murni 10 liter dapat diterima.