google play apk,vidmate apk,snack video apk,suara google, nada dering wa suara google, google voice, text to speech wa, botika text to speech, botika wa, nada dering wa sebut nama, sound of text, sound of text wa, aksara jawa, suara google indonesia, google camera, gcam apk, sound tiktok ke wa, zefoy tiktok
Statmat Staff Suka berbagi pengetahuan. Dan semoga bermanfaat.

Apa Itu Metritis dan Perbedaannya dengan Endometritis

1 min read

Metritis

Istilah mestristis mungkin belum terlalu familiar bagi sebagian orang. Metritis merujuk pada suatu kondisi pada dinding rahim. Banyak juga yang menyamakan dengan endometritis, padahal dua istilah tersebut cukup berbeda baik dari pengertian maupun area yang terkena penyakit tersebut.

Dalam dunia kesehatan, banyak sekali istilah yang dipergunakan untuk menunjukkan beberapa kondisi tertentu. Salah satunya adalah pada bagian rahim atau kandungan. Metritis ini menjadi salah satu kondisi yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

Definisi Metritis

Merujuk pada kajian Wikipedia, metritis diartikan sebagai sebuah gejala peradangan yang yang terjadi pada dinding rahim. Jika Anda membandingkan dengan endometritis, yaitu suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lapisan fungsional rahim dimana disebut dengan endometrium.

Secara umum, metritis ini sering disamakan dengan istilah PID (penyakit radang panggul) yang sering terjadi pada usia kehamilan. Penyakit ini memiliki klasifikasi yang berbeda-beda. Apabila tidak segera ditangani dengan baik, maka bisa menyebabkan kondisi yang lebih serius hingga terjadinya kematian.

Gejala paling umum yang dialami pada penderita metritis adalah timbulnya demam, perdarahan pada vaginal, nyeri perut bagian bawah, uterus akan terasa nyeri ketika ditekan, purulent, serta lokhea yang berbau. Pada kondisi metritis akut pada umumnya terdapat pada infeksi postpartum dan abortus septik.

Klasifikasi Metritis

Pada beberapa penelitian, metritis menjadi salah satu penyebab terbesar kematian ibu hamil. Penyakit ini sebenarnya tidak berdiri sendiri, namun merupakan lanjutan dari adanya gejala endometritis. Hal ini bisa diatasi dengan terapi pada penderita endometritis.

1. Metritis Akut

Gejala metritis ini biasanya terjadi pada abortus septic atau juga ketika adanya infeksi postpartum. Pada penyakit ini, miometrium akan menunjukkan reaksi radang seperti terjadinya pembengkakan dan juga infiltrasi sel radang. Postpartum menjadi salah satu kondisi yang patut diawasi setelah melahirkan.

Baca Juga:  Mengenal Apa Itu Gestasi dan Cara Penghitungan Usianya

Metritis jenis ini termasuk pada bagian infeksi yang lebih luas. Jika Anda mengalami endometritis atau endometrium yang meradang, jangan lakukan kerokan karena bisa menimbulkan metritis akut. Pembengkakan limpa juga akan terjadi saat melalui tromboflebitas ataupun terjadinya abses.

2. Metritis Kronik

Metritis kronik merupakan sebuah diagnosis yang pada awal mulanya banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan ukuran uterus yang lebih besar dari ukuran normal. Selain itu, penyakit ini juga disertai dengan sakit pinggang dan timbulnya leukorea.

Meskipun terjadi pembesaran uterus, namun pada umumnya akan disebabkan oleh terjadinya pertambahan jaringan ikat. Apabila penanganan kondisi ini terlambat, bisa mengakibatkan terjadinya abses pelvik, syok septic, emboli pulmonal, penyumbatan tuba, dan infertilitas.

Kondisi rahim memang tidak bisa dilihat tanpa bantuan teknologi. Anda tidak dapat menebak apa yang terjadi pada bagian organ dalam tubuh. Pemeriksaan selama kehamilan dan postpartum akan sangat membantu dalam mengontrol kesehatan dan melihat sejauh mana kondisi dinding rahim saat ini.

Statmat Staff Suka berbagi pengetahuan. Dan semoga bermanfaat.

Leave Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Statmat.net: Pusat Edukasi Statistik dan Matematik

AdBlock Detected

Statmat.net is made possible by displaying ads to our visitors. Please supporting us by whitelisting our website.