Dalam mempelajari statistika, selain tidak akan lepas dari membahas tentang peluang juga membahas tentang populasi dan sampel. Untuk itu dalam artikel ini kita akan membahas tentang pengertian populasi dan pengertian sampel.
Berbicara tentang populasi dan sampel istilah ini sangat sering kita dengar, tidak hanya dalam ilmu statistika tetapi juga di ilmu-ilmu lain seperti biologi dan ilmu eksak lainnya.
Pengertian Populasi

Populasi diartikan sebagai keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu, populasi terbatas (finite) dan populasi tak terbatas (infinite).
Populasi terbatas (finite) adalah kumpulan objek atau individu yang menjadi objek penelitian yang menempati suatu area tertentu yang memiliki batas jelas yang membedakan kelompok populasi tersebut dengan populasi lain. Sebagai contoh, populasi bebek dalam satu kandang, jumlah siswa kelas 12A, dan lain-lain.
Populasi tak terbatas (infinite) adalah kumpulan objek atau individu yang menjadi objek penelitian yang tidak diketahui batas wilayahnya atau tidak dapat dilakukan pengukuran mengenai jumlah keseluruhan individu yang terdapat di wilayah yang ditempati. Sebagai contoh, populasi bintang di angkasa, jumlah sel darah merah dalam tubuh seseorang, dan lain-lain.
Biasanya dalam statistika populasi diberi lambang huruf kapital misalkan N. Untuk populasi yang terbatas atau relatif kecil penelitian atau observasi dapat dilakukan dengan meneliti keseluruhan individu atau objek dari populasi yang juga biasa disebut sebagai sensus.
Salah satu contoh penelitian yang dilakukan terhadap seluruh individu dalam kelompok atau seluruh elemen populasi adalah sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS. Dalam kegiatan tersebut seluruh penduduk di Indonesia yang termasuk dalam wilayah Indonesia, memenuhi syarat sebagai penduduk Indonesia dan penduduk Indonesia yang berada di luar negeri yang masih terdaftar sebagai penduduk Indonesia akan dicatat.
Pengertian Sampel

Dalam bahasa Indonesia sampel diartikan sebagai contoh. Artinya jika suatu populasi berisi elemen elemen, maka jika diambil suatu contoh/ sampel dari populasi maka hanya akan diambil sebagian kecil dari elemen-elemen tersebut untuk mewakili seluruh karakter elemen populasi.
Ukuran sampel umumnya dilambangkan dengan huruf kecil misalnya n dari N yang melambangkan ukuran populasi.
Cukup jelas bukan?
Sehingga sampel/contoh yang diambil dapat juga diartikan sebagai suatu himpunan bagian dari populasi.
Perlu digaris bawahi bahwa untuk menarik kesimpulan mengenai karakter yang dimiliki populasi yang diduga atau diestimasi dari sampel yang kita ambil harus memenuhi syarat tertentu yang bersifat mutlak. Apabila syarat tersebut tidak dipenuhi maka bisa jadi sampel yang diambil dari populasi tidak dapat menggambarkan keadaan atau karakter populasi yang sebenarnya.
Seringnya peneliti dihadapkan pada keadaan dimana memilih sampel lebih pada perkembangan mudah, namun tidak memenuhi syarat yang ditentukan. Apabila kesimpulan yang diambil dari sampel terlalu jauh di atas karakter populasi pada umumnya atau terlalu rendah di bawah karakter populasi disebut sebagai bias.
Penarikan kesimpulan mengenai karakter populasi dari sampel digolongkan ke dalam statistik inferensia. Baca penjelasan lebih lanjut pada artikel berikut untuk mengenal apa itu statistik inferensia. Syarat yang wajib dilakukan atau dipenuhi dalam pengambilan contoh atau sampel agar tidak terjadi bias, adalah dengan melakukan pengambilan sampel secara acak.
Metode pengambilan sampel dengan kaidah acak dan paling sederhana disebut pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling).
Pengertian Sampel Acak Sederhana
Simple random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana adalah pengambilan suatu sampel secara acak berukuran n dari populasi, dimana setiap elemen populasi memiliki peluang terpilih yang sama untuk menjadi wakil atau sampel.
Contoh pengambilan sampel secara acak dapat kita lihat pada pengambilan nama pemenang sebuah kuis. Seluruh nama pesertanya ditulis dalam sebuah kertas dan kemudian digulung dan dimasukkan dalam toples, dicampur sedemikian rupa sehingga merata dan dipilih beberapa nama untuk menjadi pemenang.
Cara pengambilan sampel juga dapat dilakukan dengan metode Seperti di atas atau contoh lainnya, apabila ukuran populasi masih tergolong kecil atau terhingga. Metode pengambilan sampel akan sedikit sulit apabila ukuran elemen populasi sangat besar bahkan tidak diketahui atau tak terhingga.
Misalkan menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang terdiri dari dua pasang calon, anda ingin mengetahui secara proporsional penduduk Jakarta yang memilih calon gubernur nomor 2 dan calon gubernur nomor 3.
Dalam kondisi ini tidak mungkin anda menuliskan seluruh nama penduduk Jakarta peserta pilihannya ke dalam sebuah kertas dan memasukkannya ke dalam toples. Cara perbaiki mungkin anda akan lakukan adalah mengambil sejumlah besar penduduk Jakarta sebagai sampel dan menanyakan pilihan mereka.
Hal terpenting yang tidak boleh anda lakukan adalah, Jangan memilih sampel berdasarkan pertimbangan memudahkan diri Anda. Karena alasan tersebut dapat menyebabkan sampel yang dipilih tidak mewakili populasi. Cara yang saya sarankan adalah membagi Jakarta menjadi beberapa bagian (cluster) dan menyebar sampel secara merata ke bagian-bagian tersebut dan pastikan anda memilih sampel benar-benar acak.
Demikian penjelasan mengenai populasi dan sampel, serta simple random sampling/penarikan sampel acak sederhana. Jika anda memiliki pertanyaan silahkan lanjutkan di kolom komentar atau kirim melalui email di halaman kontak yang tersedia.