google play apk,vidmate apk,snack video apk,suara google, nada dering wa suara google, google voice, text to speech wa, botika text to speech, botika wa, nada dering wa sebut nama, sound of text, sound of text wa, aksara jawa, suara google indonesia, google camera, gcam apk, sound tiktok ke wa, zefoy tiktok
Statmat Staff Suka berbagi pengetahuan. Dan semoga bermanfaat.

Tabel Durbin Watson dalam Format Excel [Contoh Soal]

2 min read

tabel durbin watson lengkap

Tabel Durbin Watson merupakan tabel pembanding dalam uji autokorelasi. Dalam dunia statistik, Uji Durbin Watson atau Durbin Watson Test adalah tes atau pengujian yang digunakan untuk mendeteksi adanya Autokorelasi pada nilai residual atau adanya kesalahan prediksi dari analisis regresi.

Uji Autokorelasi sendiri memiliki pengertian sebagai ‘hubungan antara nilai-nilai yang dipisahkan satu sama lain dengan interval waktu tertentu’. Durbin Watson Test atau Uji Durbin Watson diprakarsai oleh dua tokoh penting, yaitu James Durbin dan Geoffrey Watson.

Contoh tabel Durbin Watson untuk D 0.05

Ketika melakukan uji deteksi Autokorelasi, Anda tidak akan bisa lepas dari Tabel Durbin Watson ini. Tabel inilah yang akan menjadi alat perbandingan terhadap nilai hitungan Durbin Watson.

Beberapa artikel yang membahas tentang Tabel Durbin Watson memiliki batasan sampel (n) dan jumlah variabel (k) sehingga membatasi Anda dalam menganalisa. Mayoritas artikel hanya menyertakan sebatas n = 100 atau n = 200. Lalu, bagaimana terdapat jumlah sampel lebih dari atau >200?

Pada artikel kali ini, kami akan membagikan Tabel Durbin Watson dengan jumlah sampel n = 2000 dengan jumlah variabel (k) sebanyak k = 21.

Tabel Durbin Watson Lengkap

Untuk melihat Tabel Durbin Watson secara lengkap, Anda dapat melihatnya pada tautan di bawah ini (lengkap dengan n = 6 – 2000, k = 2 – 21 dan batas kritis 5% (0,05), 2.5% (0,025), dan 1% (0,01)):

Credits: www.statistikian.com

Cara Membaca Tabel Durbin Watson (dw)

Setelah memastikan telah mendapat nilai uji durbin watson, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membandingkan dengan Tabel Durbin Watson. Dengan demikian, Anda akan mendapat kesimpulan apakah ditemukan adanya Autokorelasi atau tidak.

Sebelumnya, terlebih dulu pahami kode-kode berikut ini:

  • T: jumlah sampel (n)
  • k: jumlah variabel
  • dL: batas bawah Durbin Watson
  • dU: batas atas Durbin Watson
Baca Juga:  Metode Analisis Faktor dan Rumus Pengujiannya [Lengkap]

Contohsoala:

Anda telah melakukan uji regresi linear ganda dengan 2 variabel independen dan 1 variabel dependen, dengan jumlah sampel sebanyak 50 buah, dan didapatkan hasil Hitungan Durbin Watson sebesar d = 2.010.

Maka, nilai T = 50; k = 3. Selanjutnya, cari nilai dL dan dU dengan T = 50; k = 3 pada tabel pada tautan di atas. Yakni, dengan nilai dL = 1.46246 dan dU = 1.62833. Sebelumnya, pada contoh di atas telah disertakan d = 2.010, maka hitung lebih dulu nilai (4 – d) = 1.990.

Kriteria Uji Autokorelasi

Berikut cara memastikan atau menentukan kriteria uji Autokorelasi:

Deteksi Autokorelasi Positif:

  • Jika d < dL, maka Autokorelasi positif;
  • Jika d > dU, maka tidak ditemukan Autokorelasi positif;
  • Jika dL < d < dU, maka pengujian tidak dapat disimpulkan atau tidak konkret.

Deteksi Autokorelasi Negatif:

  • Jika (4 – d) < dL, maka dipastikan adanya Autokorelasi negatif;
  • Jika (4 – d) > dU, maka tidak ditemukan Autokorelasi negatif;
  • Jika dL < (4 – d) < dU, maka pengujian tidak dapat disimpulkan atau tidak konkret.

Lalu, berdasarkan contoh di atas:

Deteksi Autokorelasi Positif:

  • Jika 2.010 < 1.46246, maka ditemukan Autokorelasi positif  = Salah;
  • Jika 2.010 > 1.62833, maka tidak ditemukan Autokorelasi positif = Benar;
  • Jika 1.46246 < 2.010 < 1.62833, maka pengujian tidak dapat disimpulkan = Salah.

Kesimpulan di atas adalah, DW: 2.010 > DU: 1.62833; maka, tidak ditemukan Autokorelasi positif.

Deteksi Autokorelasi Negatif:

  • Jika 1.990 < 1.46246, maka ditemukan Autokorelasi negatif = Salah;
  • Jika 1.990 > 1.62833, maka tidak ditemukan Autokorelasi negatif = Benar;
  • Jika 1.46246 < 1.990 < 1.62833, maka pengujian tidak dapat disimpulkan = Salah.

Kesimpulan di atas adalah, 4-DW: 2.010 yakni 1.990 > DU: 1.62833; maka, tidak ditemukan Autokorelasi negatif.

Baca Juga:  Bagaimana Menafsirkan Statistik Deskriptif dalam Penelitian

Maka kesimpulan akhir adalah: pada analisis regresi tidak ditemukan Autokorelasi positif dan tidak ditemukan Autokorelasi negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan Autokorelasi sama sekali dari pengujian di atas.

Contoh Uji Autokorelasi Durbin-Watson di SPSS

Untuk menguji asumsi Autokolerasi, akan dilakukan dengan melihat statistik Durbin-Watson. Lakukan regresi seperti biasa, namun pada bagian Statistics, centang bagian Durbin-Watson.

Durbin-Watson di SPSS
Durbin-Watson di SPSS

Maka akan muncul output seperti berikut.

tutorial Analisis Regresi linier berganda12

Berdasarkan output tersebut, diketahui nilai statistic hitung Durbin -Watson yaitu D = 2.173.

Download materi: Tabel Durbin Watson

Dari TABLE A.6 Durbin – Watson Test Bounds (John Neter, 1989:642), untuk p-1= 5 dan n=50 , maka diperoleh nilai:

  • \(d_{L}=1.34\),
  • \(d_{U}=1.77\),
  • \(4-d_{U}=2.23\),
  • \(4-d_{L}=2.66\),

Nilai statistic hitung D = 2.173 >\(d_{U}\)

Karena nilai DW lebih besar dari du, maka dapat kita ketahui bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi.

Demikian penjelasan kami mengenai Tabel Durbin Watson. Semoga penjelasan pada artikel ini dapat membantu para pembaca sekalian untuk memahami Tabel Durbin Watson, ya!

Statmat Staff Suka berbagi pengetahuan. Dan semoga bermanfaat.

One Reply to Tabel Durbin Watson dalam Format Excel [Contoh Soal]

Leave Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Statmat.net: Pusat Edukasi Statistik dan Matematik

AdBlock Detected

Statmat.net is made possible by displaying ads to our visitors. Please supporting us by whitelisting our website.